Baliho itu terpampang dengan gagah di sekitar kawasan stadion Gelora Bung Karno. “LADY GAGA, The Born This Way Ball” demikian bunyi kalimat yang tertulis besar dalam baliho tersebut. Dilanjutkan dengan, “3 June 2012 - GELORA BUNG KARNO JAKARTA”. Ya, baliho besar itu adalah iklan konser artis asal Amerika Serikat yang bernama Stefani Joanne Angelina Germanotta. Artis seronok yang populer dengan nama Lady Gaga itu rencananya akan menggelar konser di Indonesia pada 3 Juni mendatang.
Konser yang diselenggarakan oleh Big Daddy dengan Michael Rusli sebagai President Directornya itu menyediakan 40.000 tiket untuk para Little Monster, julukan bagi para fans Lady Gaga. Tiga bulan sebelum konser dilaksanakan, 35.000 dari 40.000 tiket yang disediakan, telah habis terjual. Padahal, harga tiket yang dipatok terbilang tidak murah untuk kelas masyarakat Indonesia. Promotor Big Daddy mematok harga mulai dari Rp.465.000 untuk tribune II serta masing-masing festival dan tribune I Rp.750.000, tribune III (khusus wanita) Rp.1.250.000, reserved tribune Rp.1.250.000 , serta gold circle Rp.2.250.000. Luar biasa mahal, bukan?!
Pemuja Setan dan Model Porno
Entah apa yang menarik minat masyarakat Indonesia, terutama kaum muda terhadap Lady Gaga. Padahal, artis yang tahun ini genap berusia 26 tahun itu adalah pemuja setan sejati. Terbukti hampir semua perilakunya adalah cerminan perilaku setan. Sebagaimana ia ungkapkan kepada wartawan, bahwa kemana pun ia pergi, ia sangat gemar berpakaian seksi dan tidak pernah mengenakan celana dalam. Disamping itu, dengan bangganya Gaga mengakui bahwa ia telah kehilangan keperawanan sejak berusia 17 tahun.
Sangat memprihatinkan memang jika masyarakat Indonesia yang mengklaim diri sebagai bangsa yang berbudi pekerti begitu antusias ingin menyaksikan penampilan artis berperilaku setan itu. Selain harga tiket yang mahal, aksi Lady Gaga di atas panggung juga dapat merusak pola pikir para penontonnya.
Ketua MUI: Tolak Konser Lady Gaga
Ketua MUI Pusat, KH. Cholil Ridwan mengecam konser Lady Gaga di Indonesia. Sebab, sebagaimana diungkapkan Kyai Cholil, bahwa konser itu bertujuan untuk merusak moralitas bangsa. Oleh karena itu, pimpinan Pondok Pesantren Al Husnayain tersebut meminta umat Islam untuk menolak dan mengadakan aksi penolakan atas kehadiran Lady Gaga ke Indonesia.
Apa yang dikatakan kiyai Cholil memang benar adanya. Selain memang diungkapkan oleh Gaga sendiri bahwa ia gemar berpakaian seronok agar ia selalu bisa tampil di televisi, beberapa pembeli tiket konser Gaga yang diwawancarai wartawan juga mengaku meyukai Lady Gaga sebab penampilannya yang seksi.
Oleh sebab itu, himbauan ketua MUI tersebut untuk menolak konser Lady Gaga adalah tepat. Karena bukan beliau saja yang khawatir Lady Gaga akan tampil seronok di panggung stadion GeloraBung Karno, tapi seluruh orang tua di Indonesia yang peduli pada moral anak-anaknya juga pasti merasakan kekhawatiran yang sama.
Maka, salah satu jalan yang bisa dilakukan untuk menghadang aksi Lady “Iblis” Gaga adalah dengan melakukan aksi penolakan konser Lady Gaga di Indonesia, sebagaimana yang diserukan oleh Kiyai Cholil.
Selain itu, pengasuh rubrik Konsultasi Ulama pada tabloid Suara Islam itu juga menghimbau kepada umat Islam yang sudah membeli tiket Lady Gaga agar mengembalikan tiket tersebut dan meminta kembali uangnya. Sebab, membeli tiket konser Lady Gaga dikatakan kiyai Cholil hukumnya adalah haram.
Mudah-mudahan seruan Kiyai Cholil didengar oleh umat Islam yang telah terlanjur membeli tiket konser Lady Gaga, dan sesegera mungkin mengembalikan tiket yang telah mereka beli. Sebab, untuk apa mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk membeli segunung dosa?! Na’udzubillahi min dzalik!
Bersama-sama Menolak Impor Maksiat
Perlu kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk memberantas berbagai bentuk kemaksiatan di Indonesia. Sebab selama ini, hanya ulama dan para aktivis Islam saja yang berteriak lantang dan bekerja keras melakukan upanya menyelamatkan Indonesia dari kehancuran moral bangsa.
Akan berlangsungnya konser Lady Gaga adalah salah satu contoh bahwa pemerintah tidak serius atau memang tidak mau peduli dengan perbaikan moral bangsa. Terbukti, Gelora Bung Karno (GBK) yang notabene dikelola oleh pemerintah begitu mudahnya memberikan izin tempat kepada penyelenggara konser maksiat Lady Gaga hanya demi rupiah.
Namun di atas itu semua, konser maksiat Lady Gaga yang akan berlangsung bulan Juni mendatang harus dijadikan pelajaran, bahwa budaya barat yang liberal semakin masif merusak potensi yang dimiliki oleh negeri dengan mayoritas penduduk beragama Islam ini.
Oleh sebab itu, himbauan ketua MUI tersebut untuk menolak konser Lady Gaga adalah tepat. Karena bukan beliau saja yang khawatir Lady Gaga akan tampil seronok di panggung stadion GeloraBung Karno, tapi seluruh orang tua di Indonesia yang peduli pada moral anak-anaknya juga pasti merasakan kekhawatiran yang sama.
Maka, salah satu jalan yang bisa dilakukan untuk menghadang aksi Lady “Iblis” Gaga adalah dengan melakukan aksi penolakan konser Lady Gaga di Indonesia, sebagaimana yang diserukan oleh Kiyai Cholil.
Selain itu, pengasuh rubrik Konsultasi Ulama pada tabloid Suara Islam itu juga menghimbau kepada umat Islam yang sudah membeli tiket Lady Gaga agar mengembalikan tiket tersebut dan meminta kembali uangnya. Sebab, membeli tiket konser Lady Gaga dikatakan kiyai Cholil hukumnya adalah haram.
Mudah-mudahan seruan Kiyai Cholil didengar oleh umat Islam yang telah terlanjur membeli tiket konser Lady Gaga, dan sesegera mungkin mengembalikan tiket yang telah mereka beli. Sebab, untuk apa mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya untuk membeli segunung dosa?! Na’udzubillahi min dzalik!
Bersama-sama Menolak Impor Maksiat
Perlu kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk memberantas berbagai bentuk kemaksiatan di Indonesia. Sebab selama ini, hanya ulama dan para aktivis Islam saja yang berteriak lantang dan bekerja keras melakukan upanya menyelamatkan Indonesia dari kehancuran moral bangsa.
Akan berlangsungnya konser Lady Gaga adalah salah satu contoh bahwa pemerintah tidak serius atau memang tidak mau peduli dengan perbaikan moral bangsa. Terbukti, Gelora Bung Karno (GBK) yang notabene dikelola oleh pemerintah begitu mudahnya memberikan izin tempat kepada penyelenggara konser maksiat Lady Gaga hanya demi rupiah.
Namun di atas itu semua, konser maksiat Lady Gaga yang akan berlangsung bulan Juni mendatang harus dijadikan pelajaran, bahwa budaya barat yang liberal semakin masif merusak potensi yang dimiliki oleh negeri dengan mayoritas penduduk beragama Islam ini.
Umat Islam harus waspada. Impor yang dilakukan oleh negara kita tidak hanya impor beras, impor daging sapi, dan impor berbagai kebutuhan pokok lainnya. Akan tetapi impor yang kian marak dilakukan sekarang ini adalah impor kemaksiatan. Jangan sampai budaya-budaya kafir barat dapat dengan mudah merusak generasi Islam. Baik dengan konser-konser maksiat sebagaimana konser Lady Gaga, maupun dengan budaya-budaya lain seperti film, sex bebas, dan juga narkoba.
Sebagaimana himbauan KH.Cholil Ridwan, semaksimal mungkin umat Islam harus melakukan penolakan terhadap konser maksiat Lady Gaga. Agar tidak menjadi kebiasaan para promotor dalam mengimpor kemaksiatan dengan menyelenggarakan konser-konser musisi barat yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dan agar harapan untuk mewujudkan Indonesia Tanpa Maksiat dapat terwujud nyata. Wallahu’alam.
Meta Susanti
Sebagaimana himbauan KH.Cholil Ridwan, semaksimal mungkin umat Islam harus melakukan penolakan terhadap konser maksiat Lady Gaga. Agar tidak menjadi kebiasaan para promotor dalam mengimpor kemaksiatan dengan menyelenggarakan konser-konser musisi barat yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dan agar harapan untuk mewujudkan Indonesia Tanpa Maksiat dapat terwujud nyata. Wallahu’alam.
Meta Susanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar