CINTA SANG KEKASIH (GHOZLI WA SYAKWAL GHOROOM)
Al Bushiri/Salamalaika
Apakah karena mengingat para kekasih di Dzi Salam
Kau campurkan air mata di pipimu dengan darah
Ataukah karena angin berhembus dari arah Kazhimah
Dan kilat berkilau di lembah Idham dalam gulita malam
Mengapa bila kau tahan air matamu ia tetap basah
Mengapa bila kau sadarkan hatimu ia tetap gelisah
Apakah sang kekasih kira bahwa tersembunyi cintanya
Diantara air mata yang mengucur dan hati yang bergelora
Jika bukan karena cinta takkan kautangisi puing rumahnya
Takkan kau begadang untuk ingat pohon Ban dan ‘Alam
Dapatkah kau pungkiri cinta, sedang air mata dan derita
Telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta
Kesedihanmu timbulkan dua garis tangis dan kurus lemah
Bagaikan bunga kuning di kedua pipi dan mawar merah
Memang terlintas dirinya dalam mimpi hingga kuterjaga
Tak hentinya cinta merintangi kenikmatan dengan derita
Maafku untukmu wahai para pencaci gelora cintaku
Seandainya kau bersikap adil takkan kau cela aku
Kini kau tahu keadaanku, pendusta pun tahu rahasiaku
Padahal tidak juga kunjung sembuh penyakitku
Begitu tulus nasihatmu tapi tak kudengar semuanya
Karena untuk para pencaci, sang pencinta tuli telinganya
Aku kira ubanku pun turut mencelaku
Padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar