Tahdziri min Hawan Nafsi
Al Bushiri/Salamalaika
Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak tersadarkan
Sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan
Tidak pula bersiap dengan amal baik untuk menjamu
Sang uban yang bertamu di kepalaku tanpa malu-malu
Jika kutahu kutak menghormati uban yang bertamu
Kan kusembunyikan dengan semir rahasia ketuaanku itu
Siapakah yang mengembalikan nafsuku dari kesesatan
Sebagaimana kuda liar dikendalikan dengan tali kekang
Jangan kau tundukkan nafsumu dengan maksiat
Sebab makanan justru perkuat nafsu si rakus pelahap
Nafsu bagai bayi, bila kau biarkan akan tetap menyusu
Bila kau sapih ia akan tinggalkan menyusu itu
Maka kendalikan nafsumu, jangan biakan ia berkuasa
Jika kuasa ia akan membunuhmu dan membuatmu cela
Gembalakanlah ia, ia bagai ternak dalam amal budi
Janganlah kau giring ke ladang yang ia sukai
Kerap ia goda manusia dengan kelezatan yang mematikan
Tanpa ia tahu racun justru ada dalam lezatnya makanan
Takutlah akan tipu daya dalam lapar dan kenyang
Seringkali rasa lapar lebih buruk daripada kekenyangan
Cucurkan air matamu karena melihat segala yang haram
Peliharalah selalu rasa penyesalan yang mendalam
Lawanlah hawa nafsu dan setan, durhakailah
Bila mereka tulus menasihatimu, curigailah
Kumohon ampunan Allah karena bicara tanpa bebuat
Kusamakan itu dengan keturunan bagi orang mandul
Kuperintahkan engkau suatu kebaikan yang tak kulakukan
Tidak lurus diriku maka tak guna kusuruh kau lurus
Aku tak berbekal untuk matiku dengan ibadah sunnah
Tiada aku shalat dan puasa kecuali hanya yang wajib saja
Maulaya shalli wa sallim daa-iman abada ‘ala habibika khairil kholqi kullihimi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar