Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raf 7:96) Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS Al Isra’ 17:16) Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (QS Al An’am 6:44).

01 Februari 2013

Allah Pasti Membalas Arogansi Kaum Kafir Pembangkang

“Gusti Allah ora sare!”.  Allah tidak pernah tidur!  Demikian sering kita dengar rintihan kaum tertindas.  Benar!  Allah SWT tidak pernah ngantuk dan tidur. (QS. Al Baqarah 255).

Artinya, siapapun harus sadar bahwa segala perbuatannya, yang baik maupun yang buruk, yang adil maupun yang zalim, yang iman dan membenarkan risalah Allah maupun  yang kafir dan mendustakan risalah Allah yang dibawa para Rasul-Nya dan diajarkan para ulama; semua diketahui oleh Allah SWT. Tak satu pun yang luput dari pengawasannya Allah SWT. Dia SWT bukan sekedar mengetahui, tapi pasti akan membalasnya.

Allah menegaskan pembalasannya kepada kaum kafir pembangkang itu dalam firman-Nya: “Dan Sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).  Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, Kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. (QS. Sajadah 21-22).

Allah Hancurkan Negeri Kaum Pembangkang

Sudah berlalu kaum terdahulu, keingkaran dan pembangkangan mereka kepada risalah Allah SWT yang dibawa oleh para Rasul kepada mereka, menyebabkan mereka diadzab. Itu banyak sekali dikisahkan  dalam Al Quran agar menjadi pelajaran bagi umat Nabi Muhammad saw., yakni siapapun yang hidup di zaman berlakunya risalah yang dibawa Nabi Muhammad saw. sejak beliau saw diutus hingga hari kiamat. Agar jangan sampai menolak dan membangkang alias bermaksiat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya. Dia SWT berfirman: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain. Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah. Dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),  yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri. Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu.  Karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi. (QS. Al Fajr 6-14).

Allah  SWT kirim banjir yang menenggelamkan kaum nabi Nuh a.s Allah SWT berfirman:  “Dan Sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim”. (QS. Al Ankabut 14). 

Allah kirim angin yang dahsyat disertai bunyi guruh yang menggelegar kepada Kaum 'Ad yang telah mendustakan Nabi Nabi Hud a.s hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa.  Allah SWT berfriman:

“Adapun kaum 'Aad Maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?" dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) kami. Maka kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, Karena kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. dan Sesungguhnya siksa akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan”. (QS. Fushilat 15-16).

Allah mengazab Ashabal Hijr, yakni Kaum Tsamud yang mendustakan Nabi Saleh a.s.  yang membawa mukjizat onta ajaib yang susunya tidak habis-habisnya. Tapi kaum kafir pembangkang itu membunuh unta tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS Al Hijr: 80-84).

Allah SWT mengirimkan hujan batu yang panas dari langit hingga membinasakan Kaum Soddom. Mereka sombong dan melecehkan Nabi Luth a.s dan pengikutnya. Mereka kaum homo seks dan lesbian yang menjijikkan pertama kali. Bahkan saking tololnya kaum Sodom ini hendak mensodomi para malaikat yang berwujud lelaki tampan, padahal para malaikat itu diutus Allah SWT untuk membinasakan mereka (QS. Huud 77-81). Allah SWT berfirman: “Maka tatkala datang azab kami, kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS. Huud 82-83).

Firaun yang kekuasaannya luar biasa, tentaranya yang banyak, punya konglomerat bernama Qarun, dan teknolog bernama Haman. Kekuasaan dan kehebatannya membuatnya lupa diri dan tidak mau diingatkan oleh Nabi Musa a.s. Bahkan Firauan dan balatentaranya yang seratus ribu orang mengejar Nabi Musa dan kaumnya hendak membasmi mereka. Tapi Fir’aun yang melampui batas ini akhirnya ditenggelamkan oleh Allah di laut Merah dan imannya saat sakaratul maut tidak diterima. Jasadnya diselamatkan Allah untuk jadi pelajaran bagi kaum yang datang kemudian (QS. Yunus 90-92). Menurut penelitian forensik jasad Firaun itu mati dalam keadaan stres berat. 

Kaum Yahudi yang tinggal di pantai Ailah dekat teluk Aqabah telah melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikan pada hari lainnya. Mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka (ashabus sabt) membangkang larangan Allah mencari ikan di hari Sabtu, maka mereka dilaknat Allah menjadi kera yang hina. Allah SWT berfirman: Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina” (QS. Al A’raf 166).

Jangan merasa aman dari makar Allah

Allah SWT kapan saja bisa membinasakan kaum kafir dan pembangkang yakni ahli maksiat. Mereka yang kafir, tidak bersyukur atas segala karunia Allah, malah sombobng dan meremehkan agama Allah dan melecehkan orang-orang yang beriman dan memusuhi pejuang syariat Allah, siap-siaplah berperang melawan Allah. Dan pasti mereka akan kalah, akan binasa. Kisah-kisah di atas begitu gamblangnya menjelaskaan ketidak berdayaan manusia di hadapan Allah, bahkan dihadapan para malaikat dan tentara Allah. 

Kalau berbagai bangsa hari ini ditimpa musibah banjir seperti di Jakarta, badai yang beberapa waktu lalu dialami Amerika, dan lain-lain itu hanya teguran dan peringatan. Agar jangan diterus-teruskan kekufuran dan segala macam kemaksiatan itu. Dan Allah memperingatkan agar mereka jangan merasa aman dari makar dan pembalasan Allah kepada sikap sombong, arogan, dan membangkang kepada Allah SWT penguasa langit dan bumi yang sebenarnya. Sebab Dia kapan saja bisa kirim azab (QS. Al A’raf 97-98). Dia bisa kirim azab dari arah mana saja (QS. Al An’am 65).

Allah SWT berfirman: “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi”. (QS. Al A’raf 99).

Arogansi kaum kafir dan pembangkang harus dihentikan

Semoga kita bangsa Indonesia yang mayoritas muslim, menyadari sepenuhnya  bahwa tindakan maksiat yang dilakukan oleh sekelompok kaum pendosa, apakah itu kampanye seks bebas, pornografi, lesbian, gay, bisekseual, dan trans gender (LGBT), maupun tindakan mereka yang terus-menerus menggugat perda syariah dan berbagai UU yang bernuansa syariah, maupun sikap pemerintah yang mempertahankan kebijakan ekonomi yang liberal kapitalistik, maupun politik yang demokratik liberal, dan memusuhi syariat Islam dalam bernegara, adalah bentuk provokasi yang mengundang azab Allah kapan saja. Pemihakan pemerintah kepada Ahmadiyah dan berbagai aliran sesat serta tunduknya pemerintah kepada tekanan pers liberal dan tekanan asing, serta leluasanya kaum minoritas kafir manjajah negeri muslim Indonesia, dan berbagai upaya menyudutkan para pejuang Islam, membuat kampanye hitam untuk mereka, membuat skenario untuk memenjarakan mereka serta membunuh mereka atas nama terorisme juga tak kalah gawatnya bagi pengundangan azab bila dilihat dengan perspektif Al Quran. Allah secara eksplisit mengancam akan membalas mereka yang hendak membasmi para pejuang Islam sebagaimana dulu kaum kafir Quraisy hendak membasmi gerakan kaum muslimin di bawah kepemimpinan Rasulullah saw. (QS. Al Anfal 30).

Namun kita umat Islam tidak boleh membiarkan kaum kafir dan pembangkang ahli maksiat itu berbuat zalim kepada seluruh rakyat, khususnya kaum muslimin. Bahkan Allah SWT berkenan menurunkan azab-Nya melalui tangan kita (QS. At Taubah 14).

Dan kezaliman, bila tidak dihapuskan dari muka bumi, bila tidak dicegah, maka Allah akan mengumumkan azab itu bagi kaum muslimin jika tidak menghilangkan kezaliman tersebut.  Allah SWT mengancam kita semua dengan firmanNya:

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS. Al Anfal 25). 
Nah apakah kita masih diam?


Muhammad Al Khaththath

Tidak ada komentar:

Pengunjung

Free counters!