JAKARTA – Sabtu, (30/3), sekitar 70.000 orang tumpah ruah menyesaki Gelora Bung Karno, Jakarta dalam Wisuda Akbar PPPA Darul Quran. Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Quran (IMQ) 4 diikuti puluhan ribu peserta dari berbagai kota di Indonesia dan dihadiri oleh Imam Masjidil Haram, Sa’ad Al Ghamidi.
Namun, acara tersebut mendapat kritikan yang keras di beberapa media islam terkait adanya salah satu peserta melakukan atraksi BARONGSAI saat mengikuti parade dalam pembukaan Wisuda Akbar PPPA Darul Quran di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (30/3 2013).
Ustadz Yusuf Mansur pun menuai kritikan tajam, bahkan acara tersebut disebut-sebut penyebaran kemusyrikan atas nama acara hafalan Qur’an. Mengenai hal ini, Ustadz yang biasa disapa Ustadz YM ini menjawabnya sebagai berikut:
Begini. Itu acara diikuti oleh 70 ribu orang. Buaanyak orang kepengen ikutan partisipasi. Pembesar-pembesar negeri udah saya larang buat ikutan. Ada beberapa yang saya iyakan, satu dua saja.
Seperti slank, saya berikan partisipasinya sebab saya punya pandangan lain. Slank ini pengikutnya banyak. Jutaan. Slank ngafal surah arrahman dengan terbata-bata. Dan, saya mengapresiasi. Semangat sekali.
Lantas saya yang bangga dan bahagia, tambah bangga dan bahagia ketika Slank berkenan hadir, dan bahkan membuat rumah tahfidz untuk slankers. Di hari H, beliau memang ga hadir, tapi memberikan rekaman statement. Mudah-mudahan pengikut slank pada mau baca qur’an, sebagaimana mereka yang berhenti narkoba lalu diikuti jutaan fansnya.
Tentang barongsai … 10 ribuan anak-anak rumah tahfidz pada parade. Mereka mewakili rumah-rumah tahfidz se-nusantara. Ada banyak di antara mereka yang menempuh perjalanan baik kapal laut, udara dan darat. Atraksi mereka pun bermacam-macam. Dan sebab keterbatasan waktu, tenaga, dan SDM, kami tidak bisa menyeleksi satu demi satu.
Hingga ada rumah tahfidz yang berpakaian kungfu, berpakaian silat, berpakaian adat-adat jawa, berpakaian olahraga, bermacam-macam tarian dan atraksi, hingga kemudian ada 2 anak yang menggunakan barongsai.
Atraksi cukup menghibur, tanpa kami sadari kalau barongsai itu seperti diulas oleh sebagian kawan. Pas melintas, saya jelaskan tentang hubungan antara Islam dan kebudayaan, kepada syeikh bashfar dan syeikh al ghomidi. Juga permintaan maaf di awal, akan adanya sedikit musik.
Dari sisi dakwah … semua hiburan dan parade dilakukan di awal, sebelum acara intinya. Kalaupun saya tau, misalnya, di awal, lalu 2 anak yg memakai barongsai tadi udah di depan pintu, agaknya, tetap saya loloskan. Kasian … he he he. Udah datang jauh-jauh dan udah dipersiapkan.
Saya mencoba memahami sisi baiknya saja. Semua prosesi pembukaan, itu semua di pagi hari. Baru kemudian prosesi acara tausiyah dan pembacaan qur’an oleh imam.
Pelaksanaan pengetesan tahfidz dilaksanakan di berbagai kota, untuk mereka yang hafal Surah Annaba lengkap dan Al Baqarah 50 ayat pertama. Baru kemudian puncaknya, menghadiri bersama wisuda akbar ke-4 ini.
Selama ini, wisuda akbar ke-1 s/d ke-3, diselenggarakan di masjid. Dari tahun ke tahun, jumlahnya sangat signifikan nambahnya. Itu belom trmasuk ratusan ribu orang yang ga bisa hadir dengan sebab berbagai alasan.
Sedikitnya, 300 ribu santri rumah tahfidz, pastinya ga bakalan hadir semua. Mereka gratis selama ini makan, minum, pakaian, SPP, tempat tinggal, dan lain-lainnya di 3000-an rumah tahfidz.
Siapa yang mendanai mereka kalau ke Jakarta?
Mereka pastinya ga hadir semua. Yang hadir di GBK, perwakilannya saja. Itu pun ga semua rumah tahfidz. Hanya rumah tahfidz yg memiliki donatur cukup saja. Dan itu belum menjangkau masyarakat yang lain, yang bukan santri rumah tahfidz.
Saya sering banget menemukan orang per orang yang dengan senyumannya, lapor dan membaca ayat yang dihafalnya, di depan saya, dan kami-kami. Ini sungguh menggembirakan.
Sebutan bahwa ini kemusyrikan yang dibungkus dengan wisuda akbar penghafal qur’an, sungguh sudah masuk ke ranah tuduhan niat. Dan ini sudah bukan kearifan nasihat lagi. Tapi saya intruksikan semua sahabat, termasuk saya pribadi, untuk tetap menerima. Sebab cacian aja ada manfaat dan kebaikannya, apalagi nasihat. Jadi, ya harus diterima.
InsyaAllah GBK pun rasanya tersenyum. Setelah dibombardir kemaksiatan, termasuk pertunjukan-pertunjukan musik, dan lain-lain kegiatan keagamaan lain, akhirnya GBK yang dulunya adalah tanah-tanah betawi yang pastinya shalat, bisa dipakai untuk ngaji lagi.
Subhaanallaah … melengkapi kawan-kawan organisasi Islam lain yang jg sdh mendahului memakai GBK. Sebagai warna, ini bukan warna monochrome. Layar hitam putih. Ini layar berwarna.
Ke depan, kami akan lebih semarakkan lagi, dengan niatan mulia karena Allah. Perhelatan 5M ini didanai oleh ribuan donatur dari penjuru negeri. Mereka ambil bagian semua.
Semoga ibadah semuanya diterima Allah.
Rekaman wisuda akbar, setelah diedit, akan ditayangkan hampir di seluruh jazirah arab, dan di negara-negara yang menjadi negara binaan hai-ah.
Jazaakumullaah buat semuanya.
(annajah/yusufmansur.com/arrahmaah.com/salamalaika)