Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raf 7:96) Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS Al Isra’ 17:16) Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (QS Al An’am 6:44).

31 Mei 2012

Pertarungan Sistem Islam dengan Sistem Barat Tidak Akan Pernah Berhenti



Habib Muhammad Rizieq Syihab, MA
Ketua Umum DPP FPI


Secara kasat mata, sistem kehidupan yang diterapkan oleh negara-negara Barat (termasuk AS) sudah gagal. Baik sistem ekonomi, politik, pendidikan maupun sosial budaya. Tetapi masih saja itu tidak membuat para tokoh dan pemimpin negeri-negri Islam untuk segera berpaling kembali kepada sistem Islam. Rupanya mereka masih terus ‘menikmati’ kehancuran sistem Barat.


Mengapa juga di Indonesia tidak segera diterapkan sistem Islam, padahal mayoritas penduduk negeri ini beragama Islam?. Berikut petikan wawancara singkat dengan Ketua Umum DPP FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab.


Kehancuran sistem kehidupan di luar Islam sudah nyata. Pertanyaannya, mengapa rezim di negeri ini tidak mau berpaling kepada sistem Islam ?


Sekurangnya ada dua sebab menyangkut hal tersebut : Pertama, karena rezim yang berkuasa di Indonesia selama ini tidak paham soal Sistem Islam, bahkan cenderung Islamiphobia, sehingga selalu memandang Sistem Islam dengan penuh kecurigaan. Kedua, sejak Indonesia merdeka secara fisik pada tahun 1945, negeri ini masih tetap dijajah secara ideologi oleh Barat, sehingga sistem politik, sosial, ekonomi dan hukum selalu diatur dan dikendalikan oleh Si Penjajah untuk kepentingan mereka.


Apa keuntungannya bagi bangsa dan negara jika memakai Sistem Islam?


Banyak sekali, antara lain : Pertama, diberkahi Allah SWT sesuai firman-Nya dalam QS.7. Al-A'raaf ayat 96. Kedua, merdeka dari penjajahan Ideologi Barat. Ketiga, menjadi bangsa dan negara yang bermartabat dan terhormat. Keempat, terwujudnya keadilan bagi seluruh warga negara, apa pun etnis dan agamanya, karena Islam agama yang "rahmatan lil 'aalamiin". Kelima, tercipta keseimbangan antara Hak Individu dan Hak Sosial. Jika Sistem Kapitalisme berpihak kepada Hak Individu dengan membunuh Hak Sosial, sebaliknya Sistem Sosialisme berpihak kepada Hak Sosial dengan membunuh Hak Individu, maka Sistem Islam menjaga Hak Individu dan Hak Sosial secara adil, sehingga seimbang dan harmonis.


Apakah ada campur tangan asing dalam upaya mencegah negara menerapkan sistem Islam ?


Tentu !  Pertarungan Sistem Islam dengan Sistem Barat tidak akan pernah berhenti, karena Barat melalui gerakan Zionis dan Salibis Internasional akan selalu memaksakan sistemnya kepada seluruh dunia internasional, termasuk negeri Islam, dengan berbagai macam cara. Allah SWT melalui firman-Nya dlm QS.2.Al-Baqarah ayat 120 dengan tegas menyatakan bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah ridho kepada Rasulullah SAW beserta umatnya sehingga mau mengikuti MILLAH mereka. Pengertian "Millah" tidak hanya terbatas pada soal agama, tapi juga mencakup sistem hukum, politik, sosial, budaya, ekonomi, keuangan, pendidikan, dsb.


Apa konsep mendasar Islam dalam memimpin negara ?


Konsep Islam dalam memimpin negara yang paling mendasar adalah : 1. Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. 2. Adil, Jujur dan Amanat. 3. Musyawarah dan Mufakat. 4. Persamaan Hak dan Kewajiban sesuai aturan Syariat. 5. Penegakan Syariat Islam.


Di Indonesia, mengapa umat Islam yang mayoritas selalu dalam posisi minoritas?


Ada beberapa faktor penyebab, antara lain : Pertama, sejak kemerdekaan Indonesia secara fisik tahun 1945 ada "Proyek Pembodohan" umat Islam secara besar-besaran di Indonesia yang dilakukan oleh para penjajah ideologi dan kaki tangannya secara sistematis. Kedua, proyek pembodohan umat Islam tersebut diikuti dengan "Proyek Pemiskinan", sehingga umat Islam menjadi lemah secara politik mau pun ekonomi. Ketiga, pergerakan Islam mudah disusupi dan diadu-domba, sehingga "Proyek Pembusukan" Gerakan Islam dan para tokohnya berjalan sangat mulus, hampir tanpa hambatan.


Bagaimana solusinya?


Ya tentunya, "Proyek Pembodohan" harus dilawan dengan "Proyek Pencerdasan". Dan "Proyek Pemiskinan" mesti dilawan dengan "Proyek Pensejahteraan". Sedang "Proyek Pembusukan" wajib dilawan dengan "Proyek Pembersihan" semua gerakan Islam dari penyusupan, dan "Proyek Pematangan" segenap SDM Gerakan Islam sehingga sinergi dalam ikatan "Ukhuwwah Islamiyyah" yang erat lagi kuat. Dengan demikian, insya Allah SWT umat Islam akan diberkahi dan dimenangkan Allah SWT.
(Shodiq Ramadhan)/Suara Islam

Tidak ada komentar:

Pengunjung

Free counters!