Hal itu dikatakan Ketua Umum Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi pada diskusi tentang hubungan Islam dan Pancasila yang diselenggarakan The Ibrahim Hosen Institute dan Islamic Banking and Finance Institute (IBFI) di Gedung Universitas Trisakti, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/6/2012).
"Saya setuju Islam dan Pancasila sebagai persaudaraan. Tapi lebih jauh lagi, Pancasila adalah anak kandung dari Islam," katanya.
Putra dari pendiri Pesantren Modern Darussalam Gontor KH Zarkasyi ini juga mengungkapkan peradaban Islam yang mengawali dan mewarnai bangsa Melayu yang ada di Indonesia.
"Islam masuk ke Indonesia dari saudagar-saudagar yang berdagang. Islam datang bukan sebagai penjajah tetapi sebagaÍ penyelamat. Ketika Islam datang orang Melayu tidak beragama, makanya Islam datang diterima tanpa peperangan," ungkapnya.
Gus Hamid juga memberikan contoh Islamisasi awal di Indonesia sebelum Pancasila. Hal ini yang membuktikan Islam datang lebih awal dari pada Pancasila dan berarti Pancasila adalah anak dari Islam.
"Sultan saja merubah tahun bangsa Melayu menjadi tahun hijriah. Pandangan bangsa Melayu berubah seperti pandangan Islam, bukan karena mereka masuk Islam tetapi mereka mengambil ajaran Islam dan digunakan. Terjadi Islamisasi bahasa dan cara berfikir pada bangsa Melayu," ungkapnya.
Gus Hamid menegaskan bahwa ibu dari Pancasila adalah Islam. Namun kini Pancasila telah durhaka pada Islam.
"Ibunya Pancasila adalah Islam. Cuma persoalannya hubungan Islam dengan Pancasila kadang nakal. Seperti anak dengan ibunya, Pancasila durhaka pada ibunya, Islam. Elemen-elemen dalam Pancasila adalah Islam," ujarnya. Salamalaika. Sumber Suara Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar