Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS Al A’raf 7:96) Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (QS Al Isra’ 17:16) Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (QS Al An’am 6:44).

31 Maret 2016

Ahok Marah ke Adik Yusril Sambil Bawa Nama Masyum


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tampak tidak bisa menyembunyikan kemarahannya terhadap Duta Besar RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra. Itu menyusul tweet yang dilontarkan adik Yusril Ihza Mahendra tersebut, yang diklaim Ahok sebagai bentuk tindakan rasial.
"Itu kurang ajar begitu, namanya rasis. Itu Dubes Jepang adiknya Yusril ngomong pakai nasihat. Ini negara bahaya," katanya, di Jakarta, Rabu (30/3).

Melalui akun Twitter, @YusronIhza_Mhd, ia mengomentari tautan berita berisi pernyataan mantan wakil kepala staf Umum (kasum) TNI Letjen (Purn) Johannes Suryo Prabowo. Suryo meminta masyarakat Cina untuk mengingatkan Ahok dan Teman Ahok agar tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat terhadap etnis tersebut.
Yusron yang membuat status agar Ahok tidak arogan dalam memerintah, ternyata mendapat perhatian Ahok. Ahok yang pernah menjadi politisi Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB), Golkar, Gerindra, dan sekarang didukung Nasdem dan Hanura merasa jengah dengan tweet Yusron.
Karena itu, ia mengadukan adik Yusril tersebut ke Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi. Ahok mendesak Menlu Retno untuk mempertimbangkan kembali posisi Yusron sebagai duta besar.

Ahok menegaskan, ungkapan rasial itu tak mencerminkan Pancasila sila pertama berbunyi, "Ketuhanan Yang Mahaesa". Entah tidak bisa mengendalikan diri atau ada alasan lain, Ahok mengungkit-ungkit mantan Partai Masyumi yang dibubarkan pemerintahan Orde Lama.
Partai Bulan Bintang (PBB) yang dipimpin Yusril mengklaim sebagai partai yang memperjuangkan ideologi Masyumi. "Lain kali jangan taruh orang yang mau ubah sila pertama. Orang PBB pengen ubah Pancasila kayak Masyumi, itu masalah," ujar Ahok ketus.

Ahok yang maju melalui jalur independen, tapi didukung parpol berstatus pejawat (incumbent) dalam Pilgub DKI 2017. Yusril yang digadang-gadang sebagai lawan terberat Ahok, hingga kini belum mendapatkan dukungan parpol. Kedua calon itu diprediksi akan berhadap-hadapan, seperti saudaranya pada Pilkada Belitung Timur 2015, di mana adik Ahok (Basuri Tjahaja Purnama) dikalahkan kakak Yusril (Yuslih Ihza Mahendra).

Ahok pun menuding Yusron sebagai orang yang tidak paham agama. "Kalau jual agama kan pengecut dan menghina Tuhan. Tuhan saja gak rasis, kamu Islam saya Kristen, Tuhan kasih udara yang sama," tuturnya. (republika.co.id) 

Tidak ada komentar:

Pengunjung

Free counters!